Seorang mantan pejabat senior PBB di Afghanistan telah membantah habis-habisan laporan yang menyebutkan bahwa ia menyusun sebuah rencana untuk mengganti Hamid Karzai, presiden Afghan yang dituding melakukan kecurangan dalam pemilu pada Oktober lalu.
Peter Galbraith, yang menjadi pejabat tertinggi kedua PBB di Kabul, diberhentikan dari jabatannya pada bulan September.
Ia mengklaim bahwa kolega-koleganya – termasuk kepala misi PBB di Afghanistan – telah salah menangani dugaan penipuan yang terjadi dalam pemilu Afghan.
Dugaan rencana untuk mengganti Karzai pertama kali dilaporkan oleh New York Times pada hari Kamis, yang mengaitkan klaim itu pada pejabat senior AS dan PBB.
Namun, Galbraith mengatakan bahwa cerita itu adalah sebuah tipuan yang dikeluarkan dengan tujuan untuk mengalihkan dari isu yang sebenarnya, yaitu kesalahan penanganan pemilu oleh PBB.
Galbraith mengatakan bahwa PBB telah gagal mengambil langkah-langkah yang mungkin dapat mencegah terjadinya penipuan dalam pemilu Afghan dan kemudian memutuskan untuk mencoba menutupinya.
Ia juga mengatakan bahwa pemecatannya telah menjadi "sumber rasa malu yang besar bagi PBB ketika ternyata apa yang saya katakan itu 100% benar."
Galbraith meninggalkan Afghanistan di awal September setelah pemilu presiden putaran pertama dan dipecat dari posisinya beberapa minggu kemudian.
Ia telah menuduh Kai Eide, diplomat Norwegia yang mengepalai misi PBB di Afghanistan, berusaha menyembunyikan tingkat penipuan demi terpilihnya kembali Karzai.
Di bulan Oktober, setelah Galbraith diberhentikan, sebuah audit PBB mengurangi hampir sepertiga dari suara yang telah diperoleh Karzai, memaksanya masuk ke putaran kedua.
Bagaimanapun, beberapa hari kemudian Karzai kembali terpilih menjadi presiden tanpa perlawanan setelah rivalnya, Abdullah Abdullah, mengundurkan diri dengan alasan korupsi yang telah meluas dalam proses pemilihan.
Berbicara dari Bergen di Norwegia, Galbraith mengatakan bahwa penanganan PBB terhadap pemilu telah menjadi persoalan besar dalam menentukan arah masa depan Afghanistan.
"Pemilu yang penuh dengan tipuan ini telah memberikan kemenangan terbesar pada Taliban dalam delapan tahun terakhir," ujarnya.
Pemungutan suara itu, ujarnya, berakhir pada krisis politik yang berkepanjangan, tidak perlu, dan tidak akan muncul seandainya PBB melakukan tugasnya dan bersikukuh pada pemilu yang bersih.
Menurut New York Times, Eide, yang akan meninggalkan posisinya sebagai kepala misi PBB di Afghanistan pada awal tahun 2010, mengatakan bahwa pemberhentian Galbraith terjadi sesaat setelah ia menolak proposal untuk mengganti Karzai dan memasang figur yang lebih dikenal oleh Barat.
Eide dikutip mengatakan bahwa ia telah memberitahu Galbraith bahwa rencana itu tidak konstitusional, mencerminkan satu bentuk interferensi yang paling buruk, dan jika dilakukan akan memprovokasi tidak hanya reaksi kuat internasional tapi juga pemberontakan sipil.
Sementara itu, Hamid Karzai menggunakan pidato anti-korupsinya pada hari Selasa lalu untuk membela pejabat paling seniornya yang divonis penjara bertahun-tahun dengan tuduhan menerima uang suap, sebuah langkah yang dapat membuat marah para pendukung Baratnya yang menuntut peningkatan akuntabilitas.
Presiden membuka konferensi anti korupsi selama tiga hari, yang telah disebut-sebut oleh para diplomat sebagai sebuah tanda bahwa Karzai menganggap serius kekhawatiran Barat atas sebuah isu yang dipandang sebagai kunci untuk memenangkan dukungan melawan perlawanan Taliban.
Karzai berbicara panjang lebar mengenai uang suap yang terpaksa dibayarkan oleh rakyat Afghan, dan mencela para pejabat, yang setelah satu atau dua tahun bekerja untuk pemerintah, menjadi kaya raya dan membeli sejumlah rumah di Dubai.
Para diplomat sebelumnya telah menekankan bahwa konferensi itu merupakan sebuah kesempatan untuk menunjukkan bagaimana Karzai akan membersihkan pemerintahannya. Penasihat anti-korupsi Karzai, Mohammad Yasin Usmani, mengatakan bahwa korupsi telah menyebar ke seluruh negeri, namun yang paling buruk ada dalam sejumlah kontrak dari pemerintah-pemerintah asing, sebuah poin yang telah dilontarkan Karzai di masa lalu di mana Barat juga menanggung kesalahan yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar