Mengapa Rusia Bantu Amerika Meluncurkan Satelit?

| | 0 komentar

Badan Antariksa Rusia mengumumkan telah melakukan peluncuran sebuah satelit komunikasi milik Amerika Serikat pada Sabtu kemarin.
Satelit tersebut sukses mengorbit melalui pangkalan Kosmodrom Baykonur, Kazahkatan.
Dijelaskan oleh mereka, satelit yang bernama EchoStar-14 tersebut dibawa bersama dengan roket Proton-M, dan berhasil lepas landas tepatnya pada pukul 21.21 waktu Moskow. Demikian yang diberitakan Xinhua.
Ditambahkan Badan Antariksa Rusia itu, satelit EchnoStar-14 dan roket Proton-M ini menumpang pada pesawat luar angkasa yang memiliki berat hampir 6,3 ton itu dengan roket penggerak Briz-M.

Diharapkan terpisah dari roket penggerak Briz-M dan berada di posisi 119 derajat ke Barat pada orbit geostasioner, atau sekitar sembilan jam setelah peluncuran.

Peluncuran Satelit Echostar-14 ini merupakan kepunyaan dari Loral Space System, yaitu satelit milik perusahaan satelit TV DISH Network Amerika. Diharapkan dengan kehadiran Satelit Echostar-14 ini mampu menyediakan layangan gambar dengan kualitas high definiton (HD) selama 15 tahun kedepan, bagi pelanggan di Amerika Utara.
Rusia dan AS sendiri telah mengadakan kerjasama dalam Layanan Peluncuran Internasional termasuk peluncuran satelit dengan perusahaan telekomunikasi AS, EchoStar.

Pengorbitan satelit ini merupakan yang kedua bagi Rusia setelah meluncurkan roket komersial pada 2010. Kosmodrom Baykonur merupakan salah satu tempat peluncuran ruang angkasa terbesar di dunia, di tempat ini Sputnik 1, satelit pertama bumi diluncurkan.

Namun tak hanya itu saja yang dilakukan oleh Rusia, Diketahui bahwa sebelumnya juga Rusia meminta Indonesia untuk menyelesaikan hambatan dalam percepatan pembangunan pusat peluncuran satelit di Biak, Papua Barat.

Hal itu menjadi bahasan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander A Ivanov saat bertemu dengan Wakil Presiden Boediono di Kantor Wapres, Jakarta.

"Bapak Dubes menginginkan ini (pembangunan) lebih cepat agar proyek ini segera dikembangkan. Agar proyek bisa segera terwujud," kata Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat.

Yopie menerangkan salah satu perusahaan swasta Rusia yang ditugasi untuk melakukan pembangunan peluncuran satelit di Biak disebutkan Alexander mengalami hambatan. Hambatan ini terkait dengan masalah perizinan penggunaan hak cipta salah satu materi yang akan dipakai dalam proyek tersebut.

Menanggapi permintaan Alexander, Boediono berjanji akan membantu menyelesaikan hambatan-hambatan yang menghalangi pembangunan peluncuran satelit tersebut.

"Bapak Wapres akan membantu mendorong menyelesaikan hambatan perundingan untuk mempercapat proyek itu. Jadi Rusia masih sangat berminat membangun tempat peluncuran di Biak, karena teknologinya baru," tutur Yopie.
Indonesia dan Rusia, kata Yopie, memiliki kerjasama teknologi ruang angkasa Rusia. Ahli-ahli satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) banyak yang mempelajari teknologi satelit di negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet itu.
 

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Blog Sahabat

Recent Comment

© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com